Life is change. Growth is optional. Choose wisely. (Karen Kaiser Clark, b. 1938)

Rabu, 24 Februari 2010

Maulid Nabi SAW 1431 H

Aku selalu teringat semasa kecil dulu, setiap Maulid Nabi besar Muhammad SAW, kami selalu menunggu saat-saat itu, selang beberapa hari sudah mereka-reka kue apakah yang akan ibu kami bawakan untuk kami bawa ke sekolah. Karena saat itu di SD ku setiap Maulid Nabi SAW selalu diadakan acara tausiah yang dilanjutkan dengan bertukar kue ataupun makanan antar sesama murid. Disitulah kami selalu menanti-nanti kue apa saja yang akan kami dapat. Dengan suasana harap dan mata yang tidak berhenti menatap guru kami yang sibuk mengumpulkan kue-kue tersebut lalu membagi dengan rata ke setiap murid. Itulah yang selalu kami ingat, keriangan khas anak-anak.

Semakin kami dewasa, semakin mengertilah apa sebetulnya makna yang harus diambil dengan selalu mengingat hari lahir Rasulullah SAW kita tercinta yang antara lain dengan mengenal lebih jauh, meneladani akhlaknya dan mengamalkan apapun yang sudah diajarkannya.
Nabi SAW dengan akhlaknya yang mulia, adalah manusia paling agung, paling hebat yang tiada tandingannya dalam sejarah (dikutip dari opini republika kamis, 25 Februari 2010, oleh RM Kus Raharjo) sbb : Seperti ditulis Michal Hart pada dua dasawarsa kemudian. Adapun kesimpulannya adalah kehebatan para pemimpin dunia itu ternyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan kehebatan Nabi Muhammad SAW.
Pertama, Nabi mampu mengubah secara total karakter dari kondisi sosial politik, ekonomi dan kebudayaan bangsa Arab dalam waktu yang sangat singkat, yang tidak dapat dilakukan oleh para tokoh dunia lainnya. Dari bangsa yang tidak dipandang di dunia menjadi bangsa yang mampu menaklukkan dua kekuatan super power dunia Romawi dan Persia. Perang dalam Islam bukanlah invasi dan agresi militer, tetapi untuk mempertahankan diri dan memelihara agama. Bangsa Arab menjadi bangsa yang makmursecara ekonomi, mercusuar keilmuan di dunia, penguasa dunia selama 700 tahun dan pusat peradaban dunia.
Kedua, Islam yang dibawa Nabi SAW saat ini menjadi agama terbesar di planet bumi dengan jumlah pengikut mencapai 1,7 miliar atau 25 persen dari jumlah penduduk dunia. Disamping itu, tidak ada satu detikpunperjalanan waktu di dunia yang tuidak menyebut nama Nabi. Sebab umat Islam ketika melakukan shalat, berdzikir, berdo'a dan ibadah mahdhoh lainnya selalu menyebut nama Nabi Muhammad SAW.
Ketiga, Islam sebagai agama tauhid yang dibawa Nabi, selalu mengajarkan kepada umatIslam agar menyiarkan agama dengan cara damai, bukan dengan kekerasan sebab tidak ada paksaan dalam agama.

Semoga kita dapat selalu menjaga dan mengamalkan apapun yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan meneladani akhlaknya. Juga menjaga keimanan kita dengan selalu mendengar dan mempelajari dari orang-orang yang ahli dibidang agama ataupun dari sumber-sumber yang lain.

Senin, 22 Februari 2010

PASURUAN










Di kota inilah aku dilahirkan, kota kecil yang terletak di tepi pantai. Dengan suhu udara yang panas dan semakin panas bila musim kemarau tiba. Suasana panas itu akan terhapus bila musim hujan datang, udara jadi terasa nyaman tidak panas, dinginpun tidak.
Karena pada zaman penjajahan Belanda Pasuruan termasuk kota tempat pendudukan tentara belanda, maka tak heran masih banyak sisa-sisa bangunan peninggalan Belanda. Menyusuri kota Pasuruan pasti mengasyikkan.

Banyak juga tempat wisata yang bisa dikunjungi antara lain: pemandian banyubiru dengan air yang berasal dari mata air alam yang dingin menyegarkan, kita bisa berenang dengan ditemani berpuluh-puluh ekor ikan, mengasyikkan; Tretes, pegunungan dengan udara sejuk dan pemandangan yang indah; Taman Dayu, padang golf; Kebun Raya Purwodadi, bila ingin berwisata sambil belajar tentang tumbuh-tumbuhan; Taman Safari Prigen, nggak kalah lho sama yang di puncak Bogor malah bebas macet; Bromo, gunung dengan pemandangan yang exotic bila kita ingin memanjakan mata.

Tidak lengkap rasanya bila hanya berwisata tanpa mengenal makanan khasnya, dijamin ketagihan bila sudah merasakannya antara lain : sego sambelan sate komoh, sate kerang, es baktung, jamu kebonagung (rasanya manis seger apalagi ditambah es batu), rawon sakinah Bangilan, rawon nguling, kupang kraton dengan rasa yang khas, roti matahari, roti yang dibuat oleh perusahaan roti matahari yang sudah sejak lama terkenal, nasi punel Bangil, dsb.
Karena merupakan kota pesisir, makanan laut (sea food) sangat beragam, berbagai ikan bisa ditemukan di pasar besar yang letaknya memang dekat dengan pantai. Penduduk di daerah pesisir pantai kebanyakan pendatang dari pulau madura, jadi bahasa yang digunakan di daerah pantai campuran jawa dan madura.

Masa kanak-kanak sampai lulus Sekolah Menengah Atas aku habiskan di kota ini. Saat Taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar, jarak antara rumah dan sekolah tidak terlalu jauh jadi kutempuh dengan berjalan kaki menyusuri gang kecil bersama teman-teman kecilku. Yang kuingat sepanjang tepian jalan ada sungai kecil yang menjadi tempat mampir bermain lompat-lompatan dari sisi satu melompat ke sisi yang lain.

Aku bersekolah di Taman kanak-kanak berdikari dan SD di SDN Kebonsari. Kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Pasuruan dan SMA nya di SMAN 1 Pasuruan. Di SMP dan SMA aku berangkat kesekolah bersepeda, pada saat itu jalanan tidak seramai sekarang jadi kita aman bersepeda. Dengan bersepeda banyak manfaat yang didapat selain badan bertambah sehat juga hemat, dan kelestarian lingkungan terjaga karena bebas polusi dan hemat BBM. Sayangnya bertambah tahun kebiasaan bersepeda kesekolah jadi hilang, yang jelas karena keamanan berkendara (sepeda) untuk anak-anak semakin tidak terjamin karena lalu lintas yang semakin padat, terutama kendaraan bermotor. Hal ini yang merupakan permasalahan diseluruh negeri ini, keamanan dan kenyamanan berkendaraan hilang, terlebih di kota-kota besarnya.

Minggu, 21 Februari 2010

Hari-Hari

Beberapa hari ini waktuku seakan habis tersita oleh keadaan yang memaksaku untuk melakukan tugas-tugas yang memang tidak bisa ditinggalkan. Seperti biasanya urusan rumah, anak-anak dan suami menjadi rutinitas yang biasa aku lakukan, pagi-pagi bangun tidur sholat subuh, membuatkan minum dan membangunkan anggota keluarga untuk sholat subuh, menyiapkan sarapan, ke pasar, memasak, menjemput anak sekolah, mengantar les, menemani anak belajar, mengaji bersama tetangga sekitar rumah pada hari-hari tertentu. Bila hari minggu si bungsu sering minta ditemani berenang ataupun jalan-jalan keliling kota. Kami mencari taman-taman untuk tempat kita jogging dan sekedar bersantai sambil mengobrol. Demikian waktu selalu berputar dari hari ke hari.

Kesibukanku terasa semakin bertumpuk akhir-khir ini, sampai-sampai waktu terasa berlari begitu cepat, mungkin aku harus berkejaran berlomba dengan waktu agar dapat menyelesaikan pekerjaan yang semakin bertumpuk, karena sudah tiga pekan ini pembantu rumah tangga yang menjadi asistenku dalam melakukan pekerjaan tersebut keluar/ tunangan. Entahlah mencari pekerja rumahan pada saat ini agak susah. Ditambah lagi anakku yang sulung positif demam berdarah jadi untuk beberapa waktu harus menginap di Rumah Sakit, dan aku harus menemaninya.

Saat saya menemaninya, dan mengikuti perjalanan penyakit yang menjadikan anakku harus istirahat. Dan perkembangan keadaan tubuhnya harus selalu diobservasi, suhu tubuh, jumlah trombosit, tekanan darah, cairan yang masuk ke tubuh maupun yang keluar dan lain sebagainya. Suhu badannya cenderung meningkat, sehingga tidak pernah lepas dari obat penurun panas. Malam itu hari ke 4 anakku demam, suhu badannya mencapai 41 derajat celcius, mukanya memerah badannya lemas. Obat penurun panas sudah nggak mempan lagi jadi harus ditambahkan obat lagi melalui infus. Alhamdulillah selang beberapa saat kemudian suhu tubuhnya menurun. Untuk menjaga trombocitenya tidak menurun terlalu drastis setiap saat kami beri minum jus jambu, air kelapa hijau juga obat tambahan Dehalf dan siantan. Aku jadi merenung, betapa tak berdayanya manusia, hanya karena gigitan kecil seekor nyamuk sudah demikian menjadikan perhatian yang besar agar bisa melewati masa kritis (hari ke 7) saat si penderita terinfeksi demam berdarah.

Manusia memang harus menjalani apa yang menjadi kehendakNya, karena Allah SWT selalu punya rencana yang tentunya ada hikmah didalamnya. Kita sebagai hambanya harus menerima dengan ikhlas dan tidak lupa selalu berikhtiar dan berdo'a agar selalu mendapat bimbingan dan lindunganNya.