Life is change. Growth is optional. Choose wisely. (Karen Kaiser Clark, b. 1938)

Senin, 31 Januari 2011

HUJAN


Rasanya sudah lama sekali aku tak mendengar lagu "Tik .....tik.... tik....... bunyi hujan diatas genting, airnya turun tidak terkira, cobalah tengok...... dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua", memang benar anak kecil jaman sekarang kurang menyukai dan memahami lagunya (lagu anak-anak) tapi lebih senang menyanyikan lagu untuk orang dewasa yang seharusnya bukan konsumsi mereka, jadi sedih mengingatnya.

Semasa aku kecil, bila hari sudah mulai mendung dan sebentar kemudian terdengar ..... tik ... tik ..... tik .... pletok ..... pletok ...... akhirnya bresss.... hujan deras mengguyur disekeliling. Dengan riang anak-anak keluar rumah bermain hujan-hujanan. Mungkin karena sekarang aku tinggal dikota besar jadi kebiasaan anak-anak bermain hujan-hujanan tak terlihat lagi. Yang banyak kujumpai begitu hujan lebat turun ada banyak anak-anak yang membawa payung untuk disewakan, pemandangan ini banyak dijumpai terutama di Mall, perkantoran, pasar, terminal. Begitu kerasnya kehidupan dikota besar untuk anak-anak yang orang tuanya tidak mampu sehingga mengharuskan mereka membantu orang tuanya mencari nafkah, dan masih banyak lagi sebetulnya pekerja dibawah umur (baca = anak-anak) dengan berbagai profesi antara lain : penyemir sepatu, pengamen, membawakan barang belanjaan, dsb. Ada perasaan haru, sedih, iba ketika harus menyaksikan anak-anak tersebut walaupun ada juga perasaan kagum karena mereka mempunyai semangat dalam menjalani hidup. Jadi kepikiran siapa yang salah, orang tuanyakah, orang yang seharusnya mampu menolong, ataukah pemerintah yang kurang menyediakan sarana dan prasarana bagi mereka???!!!!







Kamis, 20 Januari 2011

PASAR


Ke Pasar ??? ehm .... rekreasi nih, melihat sayur, buah, ikan yang beraneka ragam dan segar, rasanya mata terasa segar. Semangat para penjual, pembeli, kuli angkut, pengemis, pengamen berbaur jadi satu, ditambah beberapa kucing yang sering terlihat mengais-ngais di dekat penjual ikan, mencari sisa-sisa ikan yang dibuang.















Kamis, 09 Desember 2010

MENCARI NAFKAH















Selasa, 30 November 2010

SUATU PAGI DI STASIUN KERETA API






Saya sering bingung, mengapa masih banyak orang yang mau membahayakan dirinya, mempertaruhkan nyawa satu-satunya dengan berbuat sesuatu yang nantinya akan membuat dirinya celaka dan tentunya menyusahkan keluarganya. Sebetulnya dari sisi si pengguna jasa (yang pemberani = nekat) masih banyak pilihan untuk tidak melakukan hal tersebut. Bagi pemerintah dengan banyaknya kejadian buruk akibat pelanggaran seperti ini, mulai harus bekerja keras memperbaiki sarana umum mengingat negara kita mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar jadi "SARANA UMUM HARUS MENJADI YANG UTAMA"

Dengan sarana umum (pendidikan, transportasi, kesehatan dll) yang baik banyak hal yang nantinya bisa kita raih. Ibaratnya kita menabung jadi bersusah-susah dulu tapi hasil yang akan diraih banyak. Menurut saya yang paling penting adalah meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari tingkat pendidikan terendah dan seterusnya dengan lebih menekankan pada pendidikan budi pekerti, menanamkan nilai-nilai adab yang baik diharapkan generasi muda yang akan datang adalah generasi yang mempunyai perilaku baik. Kita semua berharap hidup di negeri yang aman, damai, tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi mafia apapun, tidak ada lagi pornografi, tidak ada lagi tawuran warga, dsb karena pendidikan budi pekerti sudah ditanamkan dengan terus-menerus sedari kecil, baik dilingkungan sekolah ataupun lembaga yang lain juga di kegiatan sosial tentunya.











Rabu, 10 November 2010

TAMAN SARI KERATON JOGJAKARTA

Peristiwa meletusnya gunung merapi yang terjadi hampir 3 minggu ini ( erupsi tgl 20 Oktober 2010), yang membuat masyarakat sekitar Jogja harus mengalami duka yang teramat dalam karena harus mengungsi, kehilangan tempat tinggal, keluarga, pekerjaan dan trauma mental yang akan sulit dipulihkan.

Membayangkan peristiwa tersebut terlintas dalam pikiran saya kenangan bersama keluarga saat berkunjung ke Istana Air Taman Sari Keraton Jogjakarta. Bagainama kondisi taman tersebut saat ini, pastilah guyuran debu vulkanik sudah membuat wajah istana tersebut menjadi muram seperti juga suasana hati bangsa Indonesia saat ini yang sedang banyak mendapat musibah dan cobaan.